Empat Garis Merah Xi Jinping untuk AS, Hubungan Stabil Jadi Prioritas

- Penulis

Minggu, 17 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden China, Xi Jinping, menyampaikan empat peringatan kepada Presiden Joe Biden. Foto/X/@shen_shiwei

Presiden China, Xi Jinping, menyampaikan empat peringatan kepada Presiden Joe Biden. Foto/X/@shen_shiwei

BEYOURS.ID, Washington – Presiden China Xi Jinping menggarisbawahi empat garis merah yang tidak boleh dilanggar Amerika Serikat (AS) demi menjaga hubungan bilateral yang sehat dan seimbang antara kedua negara. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden di Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Sabtu, (17/11/2024).

Xi menegaskan pentingnya stabilitas dan saling menghormati di antara dua kekuatan dunia tersebut. Ia menekankan bahwa kedua negara harus bekerja sama tanpa merombak sistem masing-masing atau membatasi hak pembangunan. Menurutnya, langkah-langkah tersebut dapat mendorong hubungan yang lebih produktif.

“China dan AS tidak boleh menekan satu sama lain dari posisi kekuatan atau merusak hak sah untuk pembangunan,” ujar Xi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Empat garis merah yang dimaksud mencakup persoalan hak asasi manusia, sistem politik China, Taiwan, dan hak pembangunan ekonomi. Xi memperingatkan agar AS tidak mencampuri kebijakan dalam negeri Tiongkok, khususnya dalam masalah Taiwan yang dianggap sebagai bagian integral dari negaranya.

Xi juga menyoroti pentingnya kesetaraan dalam memperlakukan isu-isu hak asasi manusia. Kedua negara, katanya, harus menghormati perbedaan pandangan namun tetap menjaga dialog yang konstruktif.

Presiden China tersebut berharap hubungan dengan AS dapat tumbuh menjadi kemitraan yang lebih bersahabat, terutama dengan tantangan yang dihadapi di tengah kondisi dunia yang tidak menentu. Xi juga menyatakan kesiapan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Biden meski tantangan politik dan ekonomi masih membayangi.

Pertemuan ini terjadi setelah berbagai peristiwa, termasuk ketegangan perdagangan serta insiden terkait keamanan, yang menguji hubungan kedua negara selama beberapa waktu terakhir. Hubungan antara AS dan China diperkirakan masih menjadi fokus di masa mendatang, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah. (Lil)

Facebook Comments Box

Follow WhatsApp Channel beyours.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer di Tengah Ketegangan Politik Korea Selatan
Kader Muda Asal Jember ini Siap Kawal Pendidikan Perguruan Tinggi NU Jawa Timur
Menteri Keamanan Nasional Israel Perintahkan Penyitaan Pengeras Suara Masjid
Generasi Z Lamongan: Prioritas Isu Lingkungan dan Lapangan Kerja Menjelang Pilkada 2024
Sambangi Nurul Qarnain, Ketua Mahkamah Agung Ingatkan Santri Jangan Hanya Cari Ijazah
Relawan Kiaiku Pejuangku Tapal Kuda Beralih Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Ribuan Orang Yakini Bung Karna Calon Pemimpin Terbaik untuk Situbondo
Turki Larang Pesawat Herzog, Hubungan dengan Israel Memburuk

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 15:51 WIB

Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer di Tengah Ketegangan Politik Korea Selatan

Senin, 2 Desember 2024 - 12:00 WIB

Kader Muda Asal Jember ini Siap Kawal Pendidikan Perguruan Tinggi NU Jawa Timur

Senin, 2 Desember 2024 - 03:49 WIB

Menteri Keamanan Nasional Israel Perintahkan Penyitaan Pengeras Suara Masjid

Selasa, 26 November 2024 - 19:53 WIB

Generasi Z Lamongan: Prioritas Isu Lingkungan dan Lapangan Kerja Menjelang Pilkada 2024

Minggu, 24 November 2024 - 13:59 WIB

Sambangi Nurul Qarnain, Ketua Mahkamah Agung Ingatkan Santri Jangan Hanya Cari Ijazah

Berita Terbaru

Opini

Fanatik Beragama: Sumber Damai atau Konflik?

Minggu, 1 Des 2024 - 13:04 WIB