BEYOURS.ID – Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung, bersama Dr. H. Tegus Sumarno, M.H., Ketua PB PGRI, dan rombongan, mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Qarnain. Mereka disambut hangat oleh KH. Yazid Karimullah beserta keluarga di kediaman beliau dalam rangka silaturahmi dan memohon doa, Ahad (24/11/2024)
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Sunarto menyampaikan rasa takjub terhadap prestasi dan kebersihan Pondok Pesantren Nurul Qarnain. Beliau juga mengapresiasi peran pesantren dalam membangun generasi yang beretika dan berilmu, khususnya di era masyarakat 5.0.
“Pondok pesantren saat ini memiliki peran yang sangat sentral. Di era 5.0, pesantren menjadi sarana transformasi nilai etika dan keilmuan. Sekolah di luar biasanya hanya menekankan keilmuan, sedangkan pesantren mengajarkan ilmu sekaligus etika,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beliau menegaskan bahwa pendidikan pesantren tidak hanya mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.
“Pendidikan di pesantren tidak hanya baik, tetapi juga benar sesuai ajaran Islam. Pesantren melahirkan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga beretika,” tambahnya.
Dalam pesannya kepada para santri Nurul Qarnain, Prof. Sunarto mengingatkan agar tujuan belajar tidak hanya untuk mendapatkan ijazah.
“Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Jangan hanya berorientasi pada kelulusan atau sekadar mengejar sertifikat dan ijazah. Jika hanya mengejar ijazah, ilmunya belum tentu didapat. Tapi jika mengejar ilmu, ijazah pasti mengikuti. Belajarlah kapan pun dari para pendidik, kiai, dan ustaz yang penuh keikhlasan,” pesan beliau.
KH. Yazid Karimullah kemudian mengajak Prof. Sunarto berkeliling pondok untuk melihat berbagai fasilitas yang ada serta melaksanakan salat berjamaah bersama.
Penulis : Wildan Miftahussurur
Editor : Muhammad Kholilur Rahman