BEYOURS.ID, Seoul – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan darurat militer di tengah ketegangan dengan oposisi liberal. Langkah ini diumumkan pada Selasa (3/12/2024) dalam konferensi pers yang disiarkan langsung.
Yoon menuduh oposisi yang menguasai parlemen bersimpati pada Korea Utara dan melumpuhkan pemerintahan.
“Kami akan membasmi kekuatan pro-Korea Utara dan melindungi tatanan demokrasi konstitusional,” ujar Yoon dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketegangan antara Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif dan Partai Demokratik yang liberal memuncak terkait anggaran negara 2025.
Presiden Yoon juga mendapat kritik karena menolak investigasi independen atas skandal yang melibatkan istrinya.
Pengumuman darurat militer ini memicu reaksi cepat dari Partai Demokratik. Mereka segera mengadakan pertemuan darurat untuk membahas respons terhadap langkah pemerintah tersebut.
Sejak menjabat pada 2022, peringkat persetujuan Yoon terus merosot akibat berbagai isu. Oposisi dinilai sebagai penghalang utama agenda politiknya, membuat ketegangan antara kedua kubu semakin tajam.
Belum jelas bagaimana darurat militer ini akan berdampak pada stabilitas demokrasi Korea Selatan. Namun, situasi ini menjadi ujian besar bagi Yoon di tengah tuntutan politik yang semakin intens.